Sabtu, 21 September 2013

Aleks Komang: Film Inspiratif buat Masyarakat Donggala



DONGGALA-Aktor film nasional Aleks Komang (53 tahun) menyatakan kebanggaan terhadap  masyarakat Donggala, terutama guru-guru sekolah yang menghadiri acara nonton bareng film inspiratif di aula Kantor Bupati Donggala, Sabtu (21/9) akhir pekan lalu. Nonton bareng tersebut sebagai rangkaian upaya persemaian nilai budaya sebagai penguatan karakter budaya yang diprogramkan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI.
“Sambutan masyarakat kota Donggala terhadap acara ini patut diapresiasi sebagai wujud kepedulian dan rasa ingin tahu yang cukup besar, sehingga nantinya menjadi inspirasi dalam membentuk karakter anak didiknya. Dalam pemutaran film yang cukup panjang ini seluruh peserta menonton sampai acara berakhir dan mereka sangat reponsif, sehingga saya sangat berbangga dan senang terhadap masyarakat Donggala yang sangat antusias menyambut film inspiratif” ungkap Aleks Komang pemeran utama film yang ditampilkan. 
Produser Edwin Nazir bersama Aleks Komang saat menemui Wabub Donggala, Aly Lasamaulu di ruang kerjanya, Sabtu (21/9) 2013

Cuma saja kata Aleks Komang, sayang pelaksanaannya hanya sehari sehingga tidak cukup untuk lebih dekat dan berdialog. Ke depan program ini mestinya dapat pula dirangkaikan dengan kegiatan workshop bagi guru-guru maupun peminat seni yang dapat menginspirasi dalam penanaman nilai-nilai budaya yang berkarakter. Namun demikian sebagai langkah awal, acara persemaian nilai budaya untuk memperkuat karakter bangsa ini telah memicu rasa kebanggaan dan nasionalisme. Sementara itu Wakil Bupati Donggala, Aly Lasamaulu saat membuka acara menyatakan terima kasih terhadap Aleks Komang dan pihak Kemendikbud RI yang telah memilih Donggala sebagai satu-satunya kabupaten di Sulawesi Tengah yang dipilih untuk nonton bareng film inspiratif. Tentunya hal tersebut menjadi kebanggaan tersendiri sebagai kabupaten pilihan yang menurut Aly tidak lepas dari sejumlah prestasi tingkat nasional yang diraih sehingga pemerintah pusat menjadikan Donggala tujuan kegiatan nonton bareng. Selain Donggala yang jadi pilihan untuk Pulau Sulawesi yaitu Kabupaten Gorontalo dan Kabupaten Goa, Sulsel.
Acara nonton bareng di Donggala dibagi dalam tiga sesi, pertama khusus guru-guru sekolah, kedua pelajar dan ketiga masyarakat umum. Film yang ditampilkan 9 Summers 10 Autumns yang dibintangi Aleks Komang dan Ihsan Idol dan film Garud di Dadaku 2 yang dibintangi Emir Mahira, Rio Dewanto, Aldo Tansani dan Monica Sayangbati. Film tersebut betul-betul memberi spirit keteladanan dan sebangat dalam bekerja menuju keberhasilan sesuai karakter bangsa sehingga menjadi pilihan pihak kemendikbud untuk dibawa keliling Indonesia. Paling mendapat sambutan penonton adalah film 9 Summers 10 Autumns karena sang bintang Aleks Komang bersama produser Edwin Nazir (Angka Fortuna Sinema) hadir di tengah penonton melakukan dialog interaktif. “Ini merupakan film pertama yang saya buat dengan mengangkat dari sebuah buku dengan judul yang saya ditulis Iwan Setiawan dari kota Batu, Malang Jawa Timur. Sebuah kisah nyata yang betul-betul memberi inspirasi bagi siapa saja, sehingga saya memilihnya dan mengajak Aleks Komang untuk menjadi bintangnya dan hasilnya mendapat sambutan yang baik,” jelas Edwin Nazir pada sejumlah wartawan.
9 Summers 10 Autumns berkisah tentang Iwan Setiawan (diperankan Ihsan Idol) sosok seorang anak hingga remaja laki-laki di antara empat saudaranya yang perempuan hidup dalam kesederhanaan. Ayahnya (Aleks Komang) bekerja sebagai sopir angkot tua begitu risauh terhadap nasib anak-anaknya di masa depan, sehingga dalam mendidik begitu keras terutama pada Iwan yang dipanggilnya Lanang satu-satunya perempuan. Dalam perjalanan hidup kemudian Iwan bertekad untuk rajin belajar meraih mimpi-mimpinya dengan melanjutkan pendidikan ke jenjang universitas hingga bekerja dalam sebuah perusahan besar di New York dengan posisi salah satu pucuk pimpinan. Tetapi kesuksesan itu tak membuatnya terlena di Amerika itu, pada kahirnya ia tetap kembali ke tanah kelahirannya, Batu. Di sana ia menyatu dengan keluarga dan membahagiakan kedua orang tuanya. (JAMRIN AB)