(Dalam Proses)
Oleh:
Jamrin Abubakar
DASAR PEMIKIRAN
KABUPATEN
Donggala salah satu wilayah di Provinsi Sulawesi Tengah yang memiliki kekayaan
cerita rakyat atau legenda yang menjadi tradisi lisan di tengah masyarakat.
Tetapi legenda tersebut masih sangat sedikit yang dipublikasikan atau dibukukan
dibanding yang tersebar dalam bentuk tuturan dari mulut ke mulut.
Padahal
di satu sisi penutur tradisi lisan cenderung mulai berkurang, terutama pada
masyarakat perkotaan, sehingga dikhawatirkan suatu saat banyak cerita rakyat
punah dan tak diketahui generasi mendatang. Penulis pernah melakukan eksplorasi
ke beberapa komunitas, khususnya di wilayah Kabupaten Donggala untuk penulisan
legenda secara langsung dari narasumber dan menginterpretasi beberapa
referensi. Terutama tentang asal mula nama Donggala yang selama ini cukup
dikenal, tapi soal legenda pemberian namanya belum ada yang menuliskan secara
khusus dalam bentuk cerita rakyat atau penulisan kreatif. Karena itu dalam
kumpulan cerita rakyat ini, penulis menjadikan judul Perang Tenro &
Asal Mula Donggala
untuk menunjukkan identitas utama di antara judul lain yang tak kalah
pentingnya.
Seluruh
cerita rakyat yang diperoleh memiliki hubungan dengan kepercayaan terhadap
lingkungan alam masyarakat yang mendiami daerah tertentu. Bahkan ada yang
mempercayai sebagai bagian tradisi dari leluhur yang sangat erat kaitan
beberapa upacara tradisi dan sejarah sosial budaya masa lampau.
Penulisan ini sebagai upaya melengkapi program
pemerintah DONGGALA KOTA WISATA dari aspek WISATA LITERASI. Yaitu dalam
perspektif nilai-nilai budaya atau kearifan lokal dalam bentuk CERITA RAKYAT yang
berkaitan dengan wisata.
DAFTAR ISI
·
Ringkasan
Cerita
1.
Perang
Tenro di Tanjung Karang
2.
Legenda
Terjadinya Pusentasi
3.
Legenda Terjadinya Danau Dampelas
4.
Legenda
Terjadinya Lembah Kaili
5.
Sang
Putri dan Bengga Bula
6.
Gonenggati
7.
Cerita
Tentang Kucing Keramat
8.
Asal
Mula Kaledo
9.
Asal
Usul Banawa
10. Asal Mula Donggala
Sumber Penulisan
Riwayat Hidup Penulis
RINGKASAN
CERITA
PERANG
TENRO DI TANJUNG KARANG:
(Lengkapnya akan ditampilkan dalam sebuah buku)
LEGENDA
TERJADINYA PUSENTASI:
Yamamore putri seorang Raja
Towale melarikan diri dari istana demi menghindari perkawinan paksa. Dalam
pelariannya, ia bersembunyi dengan cara mencemplungkan diri ke dalam telaga air
asin. Maka sejak itulah Yamamore menghilang dan tempatnya dinamai pusat laut
atau Pusentasi.
LEGENDA
TERJADINYA DANAU DAMPELAS:
Berawal dari keinginan Sang
Pelaut menaklukkan Negeri Dampelas, akhirnya terjadi perlawanan dari Mahadiyah.
Peperangan pun terjadi hingga telaga yang dijadikan area pertarungan kemudian
menjadi Danau Dampelas di Desa Talaga.
LEGENDA
TERJADINYA LEMBAH KAILI:
Saat akan dilakukan perlagaan
ayam milik sang pelaut Sawerigading dengan ratu Ngilinayo, tiba-tiba terjadi
gempa dahsyat. Memporak-porandakan negeri Lembah Kaili membuat kapal
Sawerigading hancur dan banjir bandang tiba dan tanah longsor menimbun laut
teluk Kaili menjadi lembah.
SANG
PUTRI DAN BENGGA BULA:
Putri cantik dari Tanah Kaili
diasingkan karena terserang penyakit cacar di tubuhnya. Dalam pengasingan
itulah ia dikejar dan dijilat seekor Bengga
Bula (kerbau putih), sehingga kulitnya sembuh. Sejak itu pula pihak raja
dan keturunannya pantang makan daging kerbau putih.
GONENGGATI:
Seorang raja perempuan Kaili
yang kharismatik dan berpikiran demokratis mempersatukan negeri-negeri Kaili
dalam keadatan Pitunggota. Ia
berkuasa di Kanggihui (Kanggirui)
yang pusatnya di atas pegunungan (kini masuk wilayah Kabonga, Kecamatan
Banawa).
CERITA
TENTANG KUCING KERAMAT:
Seekor kucing menyelam ke
dalam telaga mengambil jarum milik Sang Putri yang jatuh. Akibatnya, kucing itu
basah kuyub dan tak lama kemudian hujan deras dan banjir datang sehingga
terbentuklah sebuah danau besar. Dalam mitologi beberapa suku di Sulawesi
Tengah, kucing masih disakralkan tidak boleh disakiti atau disiram karena
dipercaya akan menimbulkan bencana.
ASAL
MULA KALEDO:
Pada saat pembagian daging
sapi, orang Kaili datang terlambat sehingga hanya mendapatkan tulang. Tana rasa
kecewa, mereka kemudian memasak dengan eksperimen dengan hasil tak kalah
enaknya. Sejak itulah Kaledo (kaki lembu donggala) jadi masakan favorit.
ASAL USUL BANAWA:
Banawa (Banava), konon berawal dari nama perahu milik
Sawerigading bersama putranya, Lagaligo sang pelaut dari Tanah Luwu. Ketika
perlabuh di wilayah Kerajaan Pujananti tempatnya dinamai Langgalopi yang sampai
saat ini masih dikenal di Kampung Ganti. Kehadiran Lagaligo itu kemudian
menikah dengan putri raja Pujananti yang kelak menurunkan raja-raja yang
memerintah Kerajaan Banawa yang merupakan perubahan dari Pujananti.
ASAL
MULA DONGGALA:
Dari manakah asal mula nama
Donggala yang kini diekenal sebagai kota? Lazimnya tempat permukiman atau
kampung dalam kultur Kaili di Sulawesi Tengah suatu penamaan berasal dari nama
pohon atau tumbuhan. Hipotesis tersebut juga dipercaya kalau Donggala merupakan
jenis pohon khas lokal yang banyak tumbuh di kawasan pelabuhan tempo dulu yang
kemudian jadi tambatan kapal asing dengan nama kapten Don Nggolo. Kelak sebutan itu familiar dinamai Donggala.