Kamis, 03 Maret 2016

PEPERANGAN IKAN SORI DI TANJUNG KARANG (Sebuah Legenda Mritim dari Bumi Donggala)




PEPERANGAN IKAN SORI DI TANJUNG KARANG  
(Sebuah Legenda Mritim dari Bumi Donggala)


 (Dalam Proses)


Oleh:
Jamrin Abubakar




DASAR PEMIKIRAN

KABUPATEN Donggala salah satu wilayah di Provinsi Sulawesi Tengah yang memiliki kekayaan cerita rakyat atau legenda yang menjadi tradisi lisan di tengah masyarakat. Tetapi legenda tersebut masih sangat sedikit yang dipublikasikan atau dibukukan dibanding yang tersebar dalam bentuk tuturan dari mulut ke mulut.
Padahal di satu sisi penutur tradisi lisan cenderung mulai berkurang, terutama pada masyarakat perkotaan, sehingga dikhawatirkan suatu saat banyak cerita rakyat punah dan tak diketahui generasi mendatang. Penulis pernah melakukan eksplorasi ke beberapa komunitas, khususnya di wilayah Kabupaten Donggala untuk penulisan legenda secara langsung dari narasumber dan menginterpretasi beberapa referensi. Terutama tentang asal mula nama Donggala yang selama ini cukup dikenal, tapi soal legenda pemberian namanya belum ada yang menuliskan secara khusus dalam bentuk cerita rakyat atau penulisan kreatif. Karena itu dalam kumpulan cerita rakyat ini, penulis menjadikan judul Perang Tenro & Asal Mula Donggala untuk menunjukkan identitas utama di antara judul lain yang tak kalah pentingnya.
Seluruh cerita rakyat yang diperoleh memiliki hubungan dengan kepercayaan terhadap lingkungan alam masyarakat yang mendiami daerah tertentu. Bahkan ada yang mempercayai sebagai bagian tradisi dari leluhur yang sangat erat kaitan beberapa upacara tradisi dan sejarah sosial budaya masa lampau.
Penulisan ini sebagai upaya melengkapi program pemerintah DONGGALA KOTA WISATA dari aspek WISATA LITERASI. Yaitu dalam perspektif nilai-nilai budaya atau kearifan lokal dalam bentuk CERITA RAKYAT yang berkaitan dengan wisata.


DAFTAR ISI

·        Ringkasan Cerita

1.    Perang Tenro di Tanjung Karang
2.    Legenda Terjadinya Pusentasi
3.    Legenda Terjadinya Danau Dampelas
4.    Legenda Terjadinya Lembah Kaili
5.    Sang Putri dan Bengga Bula
6.    Gonenggati
7.    Cerita Tentang Kucing Keramat
8.    Asal Mula Kaledo
9.    Asal Usul Banawa
10. Asal Mula Donggala

Sumber Penulisan
Riwayat Hidup Penulis



RINGKASAN CERITA
  

PERANG TENRO DI TANJUNG KARANG:
(Lengkapnya akan ditampilkan dalam sebuah buku)

LEGENDA TERJADINYA PUSENTASI:
Yamamore putri seorang Raja Towale melarikan diri dari istana demi menghindari perkawinan paksa. Dalam pelariannya, ia bersembunyi dengan cara mencemplungkan diri ke dalam telaga air asin. Maka sejak itulah Yamamore menghilang dan tempatnya dinamai pusat laut atau Pusentasi.

LEGENDA TERJADINYA DANAU DAMPELAS:
Berawal dari keinginan Sang Pelaut menaklukkan Negeri Dampelas, akhirnya terjadi perlawanan dari Mahadiyah. Peperangan pun terjadi hingga telaga yang dijadikan area pertarungan kemudian menjadi Danau Dampelas di Desa Talaga.

LEGENDA TERJADINYA LEMBAH KAILI:
Saat akan dilakukan perlagaan ayam milik sang pelaut Sawerigading dengan ratu Ngilinayo, tiba-tiba terjadi gempa dahsyat. Memporak-porandakan negeri Lembah Kaili membuat kapal Sawerigading hancur dan banjir bandang tiba dan tanah longsor menimbun laut teluk Kaili menjadi lembah.

SANG PUTRI DAN BENGGA BULA:
Putri cantik dari Tanah Kaili diasingkan karena terserang penyakit cacar di tubuhnya. Dalam pengasingan itulah ia dikejar dan dijilat seekor Bengga Bula (kerbau putih), sehingga kulitnya sembuh. Sejak itu pula pihak raja dan keturunannya pantang makan daging kerbau putih.

  
GONENGGATI:
Seorang raja perempuan Kaili yang kharismatik dan berpikiran demokratis mempersatukan negeri-negeri Kaili dalam keadatan Pitunggota. Ia berkuasa di Kanggihui (Kanggirui) yang pusatnya di atas pegunungan (kini masuk wilayah Kabonga, Kecamatan Banawa).

CERITA TENTANG KUCING KERAMAT:
Seekor kucing menyelam ke dalam telaga mengambil jarum milik Sang Putri yang jatuh. Akibatnya, kucing itu basah kuyub dan tak lama kemudian hujan deras dan banjir datang sehingga terbentuklah sebuah danau besar. Dalam mitologi beberapa suku di Sulawesi Tengah, kucing masih disakralkan tidak boleh disakiti atau disiram karena dipercaya akan menimbulkan bencana.

ASAL MULA KALEDO:
Pada saat pembagian daging sapi, orang Kaili datang terlambat sehingga hanya mendapatkan tulang. Tana rasa kecewa, mereka kemudian memasak dengan eksperimen dengan hasil tak kalah enaknya. Sejak itulah Kaledo (kaki lembu donggala) jadi masakan favorit.

ASAL USUL BANAWA:
Banawa (Banava), konon berawal dari nama perahu milik Sawerigading bersama putranya, Lagaligo sang pelaut dari Tanah Luwu. Ketika perlabuh di wilayah Kerajaan Pujananti tempatnya dinamai Langgalopi yang sampai saat ini masih dikenal di Kampung Ganti. Kehadiran Lagaligo itu kemudian menikah dengan putri raja Pujananti yang kelak menurunkan raja-raja yang memerintah Kerajaan Banawa yang merupakan perubahan dari Pujananti.

ASAL MULA DONGGALA:
Dari manakah asal mula nama Donggala yang kini diekenal sebagai kota? Lazimnya tempat permukiman atau kampung dalam kultur Kaili di Sulawesi Tengah suatu penamaan berasal dari nama pohon atau tumbuhan. Hipotesis tersebut juga dipercaya kalau Donggala merupakan jenis pohon khas lokal yang banyak tumbuh di kawasan pelabuhan tempo dulu yang kemudian jadi tambatan kapal asing dengan nama kapten Don Nggolo. Kelak sebutan itu familiar dinamai Donggala.