Kisah Umar Papeo
Meskipun penulis tidak memiliki kisah
lengkap semua tokoh Laskar PIM itu, pastinya mereka memiliki riwayat cukup
beragam dalam petualangan hidupnya. Seperti Umar Papeo asal Gorontalo setelah
kemerdekaan, sebagai saudagar ia kemudian meninggalkan Donggala menuju Filipina
dan di sana pula ia kawin dengan gadis Filipina.
Informasi ini penulis dapatkan
dari Aminah Mohd Nasir, salah satu cucu Umar Papeo yang kini menetap di
Malaysia bersama ayahnya. “Kakek bertemu jodoh dengan orang Filipina dan
dikurniakan 4 cahaya mata (semuanya masih hidup). Kakek telah kembali ke
Rahmatullah sekitar bulan Maret 1963 dan dimakamkan di Pulau Sibutu, Tawi-Tawi
FILIPINA,” tulis Aminah dalam jejaring sosial yang ditujukan kepada penuli
Foto Umar Papeo yang pernah berjuang di Donggala, 1945 (Doc. Mohd. Nasir Papeo)
Menurut kisah Aminah itu, pada tahun
1966 istri mendiang Umar Papeo kemudian hijrah ke Tawau, Kalimantan bersama
anak-anaknya untuk meneruskan kehidupan, sehingga mendapat kewarganegaraan
Malaysia. Kini keempat putra-putri Umar Papeo menetap di Malaysia.
Selain
itu informasi terakhir saya dapatkan Minggu lalu dari seorang yang cukup tua di
Donggala menyatakan, ia masih sempat melihat Umar Papeo setelah kemerdekaan RI.
Waktu itu Umar dikenal pula sebagai pemain sandiwara (orang panggung) dan dia
hebat memainkan alat biola (viol). Jadi Umar Papeo itu selain anggota
pergerakan, juga seniman di Donggala.
Umar Papeo telah lama tiada dan demikian
pula sejumlah rekan seperjuangan, tapi semangatnya harus tetap dikenang. Jangan
lupakan hanya karena tak pernah diajarkan di sekolah.*
Tidak ada komentar:
Posting Komentar