Oleh:
Jamrin
Abubakar
(Peminat sejarah dan budaya di
Donggala)
BANAWA. Sebutan salah satu kecamatan sekaligus menjadi
pusat kedudukan ibu kota Kabupaten Donggala yang disebut kota Donggala. Pada
zamannya merupakan pusat kerajaan yang cukup berpengaruh di kawasan Barat Sulawesi Tengah. Karena itulah sangat menarik menyahuti ide mantan Wakil
Gubernur Sulteng Kiesman Abdullah agar pemekaran wilayah Pantai Barat diberi nama Kabupaten Banawa. Sebab, pada zaman kerajaan sebagian
wilayah yang berada di Pantai Barat Kabupaten Donggala berada dalam pengaruh kekuasaan Banawa.
Banawa dan Donggala, dua nama yang tak dapat dipisahkan. Bila mengacu catatan yang ada menyebutkan Donggala sebelum abad 15 (abad 14) sudah sering
disinggahi kapal niaga untuk perdagangan dan pencarian kayu cendana oleh
orang-orang Eropa. Bahkan bisa jadi, jauh sebelum abad ke-14
pun Donggala sudah ramai, mengingat
adanya pemukiman cikal bakal terbentuknya kota itu sudah cukup lama. Menurut hikayat, di salah satu permukiaman tua, yang kini
disebut Desa Ganti (dulu dinamai Pudjananti) merupakan cikal-bakal lahirnya
Donggala ketika permukiman yang kini jadi kota sebelumnya masih merupakan laut
teluk. Konon, air laut sampai di Ganti, sehingga pelabuhan lama berada dalam
teluk yang kini jaraknya empat kilometer dari pelabuhan sekarang. Sebagai
bukti-bukti arkeologi, menunjukkan di sekitar perkampungan menuju Ganti sangat
mudah ditemui batu karang dan pecahan-pecahan kerang hingga di tebing-tebing
bukit yang mengapit kota Donggala.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar