Senin, 17 Desember 2012

Pohon Hindia Belanda Dipangkas, BLHD Kecewa



DONGGALA-Sebagian warga kota Donggala ternyata belum memiliki kesadaran memelihara pohon penghijauan yang selama ini menjadi pendukung perolehan adipura. Buktinya, dua di antara puluhan pohon berusia puluhan tahun yang selama ini membuat Donggala eksotis, telah dipangkas oleh seorang warga di bilangan Jalan Lamarauna, Kelurahan Tanjung Batu, Kecamatan Banawa.

Akibat pemangkasan tersebut, maka deretan pohon jenis mahoni peninggalan pemerintahan Hindia Belanda yang begitu indah menghiasi jalan Lamarauna atau menuju gerbang SMP Negeri 2 Donggala, kini terlihat gundul. Bayangkan saja pohon yang sebelumnya rimbun, kini tinggal ranting-rantingnya terlihat kontras di antara deretan mahoni. “Ini kan tidak lama akan hidup lagi dan tidak akan mati, dan ini sudah pernah saya lakukan, sehingga tak apa kalau dipangkas,” kata warga yang memerintahkan pemangkasan.

Warga tersebut, secara kebetulan rumahnya berada di dekat pohon mahoni. Cuma saja yang disayangkan warga lainnya, kalau itu dijadikan alas an, ada sejumlah rumah di Jalan Lamarauna Donggala di depannya tumbuh mahoni tapi tidak dianggap penghalang. Apalagi keberadaan pohon-pohon mahoni tersebut bukan sekedar pohon pelindung dan penghias kota tua Donggala, tapi sekaligus menjadi bagian perjalanan sejarah penataan kota zaman pemerintahan Hindia Belanda.

Sementara itu Kepala Badan Lingkungan Hidup Daerah (BLHD) Donggala, Ibrahim Drakel yang dimintai tanggapannya menyatakan kecewa terhadap tindakan warga tersebut. Apalagi pemangkasan tersebut tidak melalui pemberitahuan atau izin pada pemerintah setempat. “Pemangkasan itu sama sekali tidak melalui izin dari kami, dan itu merupakan tindakan yang sangat merugikan karena sudah dipeliharan puluhan tahun, tapi kemudian seenaknya dipangkas dalam waktu sekejab, sehingga lama menunggu untuk hidup lagi,” kata Ibrahim Drakel dengan kecewa, Senin (17/12).

Pada saat pemangkasan yang dilakukan akhir pekan lalu, sebetulnya telah diperingati seorang staf Kelurahan Tanjung Batu atas perintah Camat Banawa, Muhammad. Namun teguran tersebut tidak digubris warga yang memangkas, melainkan terus membabat hingga betul-betul pohon mahoni gundul. Padahal pohon tua tersebut, selama ini menjadi pendukung sehingga Donggala bisa meraih adipura empat kali berturut-turut karena syarat kehijauan memenuhi syarat. Tetapi, sayang kini tidak lagi eksotis menyusul adanya penilaian yang mulai berlangsung untuk penilaian Adipura tahun 2013 mendatang.

Saking memprihatinkannya tindakan warga tersebut, membuat Satpol PP Donggala turun tangan dengan memprotes dan memarahi warga yang menebang apalagi sampah dari kayu hanya ditelantarkan begitu saja setelah ditebang. (JAMRIN AB)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar