DONGGALA-Sebagian
warga kota Donggala ternyata belum memiliki kesadaran memelihara pohon
penghijauan yang selama ini menjadi pendukung perolehan adipura. Buktinya, dua di
antara puluhan pohon berusia puluhan tahun yang selama ini membuat Donggala
eksotis, telah dipangkas oleh seorang warga di bilangan Jalan Lamarauna,
Kelurahan Tanjung Batu, Kecamatan Banawa.
Akibat pemangkasan tersebut,
maka deretan pohon jenis mahoni peninggalan pemerintahan Hindia Belanda yang
begitu indah menghiasi jalan Lamarauna atau menuju gerbang SMP Negeri 2
Donggala, kini terlihat gundul. Bayangkan saja pohon yang sebelumnya rimbun,
kini tinggal ranting-rantingnya terlihat kontras di antara deretan mahoni. “Ini
kan tidak lama akan hidup lagi dan tidak akan mati, dan ini sudah pernah saya
lakukan, sehingga tak apa kalau dipangkas,” kata warga yang memerintahkan pemangkasan.
Warga tersebut, secara
kebetulan rumahnya berada di dekat pohon mahoni. Cuma saja yang disayangkan
warga lainnya, kalau itu dijadikan alas an, ada sejumlah rumah di Jalan
Lamarauna Donggala di depannya tumbuh mahoni tapi tidak dianggap penghalang. Apalagi
keberadaan pohon-pohon mahoni tersebut bukan sekedar pohon pelindung dan
penghias kota tua Donggala, tapi sekaligus menjadi bagian perjalanan sejarah
penataan kota zaman pemerintahan Hindia Belanda.
Sementara itu Kepala Badan
Lingkungan Hidup Daerah (BLHD) Donggala, Ibrahim Drakel yang dimintai
tanggapannya menyatakan kecewa terhadap tindakan warga tersebut. Apalagi
pemangkasan tersebut tidak melalui pemberitahuan atau izin pada pemerintah
setempat. “Pemangkasan itu sama sekali tidak melalui izin dari kami, dan itu
merupakan tindakan yang sangat merugikan karena sudah dipeliharan puluhan
tahun, tapi kemudian seenaknya dipangkas dalam waktu sekejab, sehingga lama
menunggu untuk hidup lagi,” kata Ibrahim Drakel dengan kecewa, Senin (17/12).
Pada saat pemangkasan yang
dilakukan akhir pekan lalu, sebetulnya telah diperingati seorang staf Kelurahan
Tanjung Batu atas perintah Camat Banawa, Muhammad. Namun teguran tersebut tidak
digubris warga yang memangkas, melainkan terus membabat hingga betul-betul
pohon mahoni gundul. Padahal pohon tua tersebut, selama ini menjadi pendukung
sehingga Donggala bisa meraih adipura empat kali berturut-turut karena syarat
kehijauan memenuhi syarat. Tetapi, sayang kini tidak lagi eksotis menyusul
adanya penilaian yang mulai berlangsung untuk penilaian Adipura tahun 2013
mendatang.
Saking memprihatinkannya
tindakan warga tersebut, membuat Satpol PP Donggala turun tangan dengan
memprotes dan memarahi warga yang menebang apalagi sampah dari kayu hanya
ditelantarkan begitu saja setelah ditebang. (JAMRIN AB)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar